Kamis, 23 Mei 2013

SISTEM KEPARTAIAN



Pendahuluan
Partai Politik di Amerika pada awalnya kurang mendapat respon. Partai politik dipandang sebagai sebuah hal yang berbahaya bagi keutuhan sebuah bangsa karena lebih menekankan kepada kepentingan pribadi. Namun, hal ini kemudian perlahan mulai hilang sesuai perkembangan zaman. Tulisan ini akan menjelaskan mengenai sejarah perkembangan politik dan mekanisme partai politik di Amerika.
Perkembangan Partai Politik
Para Pendiri Bangsa Amerika (Founding Fathers) kebanyakan kurang menyukai konsep partai politik. Mereka yakin partai akan lebih sering atau senang bersaing satu sama lain daripada berjuang demi kebaikan bersama. Mereka ingin tiap warga negara memilih kandidat sendiri-sendiri tanpa adanya campur tangan organisasi. Oleh karena itu,ketika parta politik muncul, timbul kontroversi tentang masa depan politik Amerika jika partai politik dibiarkan tumbuh.
Perkembangan partai politik muncul sekitar tahun 1790-an ketika muncul sebuah kelompok yang menamakan dirinya The Federalist yang dipimpin oleh Alexander Hamilton. Mereka mendukung pemerintah pusat yang kuat yang menyokong kepentingan perdagangan dan industri.Partai inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Republik. Kemudian ada partai lainnya yang dipimpin oleh Thomas Jefferson. Partai ini anri-federalist. Mereka menyebut diri mereka Demokrat-Republikan di mana mereka menyukai republik agraris yang terdesentralisasi dan kekuasaan pemerintah federal dibatasi. Partai inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Demokrat saat ini.
Partai-partai tersebut muncul karena didorong oleh beberapa faktor, salah satunya perbedaaan persepsi mengenai sistem pemerintahan. Hamilton sangat khawatir bahwa gerakan Jefferson yang pro-kepentingan rakyat pada akhirnya akan menghancurkan bentuk pemerintahan nasional yang sedang berkembang dan pro-kepentingan industri. Sebaliknya, Jefferson menuduh Hamilton sangat Monarkis dan khawatir gerakan Hamilton akan menghancurkan prinsip federalism dan pemerintahan terbatas dan kurang memperhatikan kepentingan kelas bawah. Isu lain yang membelah kedua partai adalah kepentingan ekonomi mereka cenderung berbeda. Kebijaksanaan Hamilton selaku Menteri Keuangan dalam pemerintahan Presiden George Washington lebih menguntungkan kalangan industri. Sebaliknya, kebijakan tersebut kurang memperhatikan kepentingan sektor pertanian yang merupakan bidang utama yang menumbuhkan kepentingan pimpinan Jefferson.
Sistem Dua Partai
Pada dasarnya, Amerika menggunakan sistem dua partai (two-party system). Ada sejumlah alasan mengapa Amerika menggunakan sistem dua partai. Pertama, orang-orang Amerika kurang berminat dengan perbedaan ideologi seperti halnya di Eropa sehingga menghasilkan cukup banyak partai dengan perbedaan ideologi masing-masing. Kedua, sistem pemilu yang digunakan mendorong terciptanya sistem dua partai. Sistem pemilihan di Amerika menggunakan sistem single-member districts. Pemilihan hanya tersedia satu kursi untuk diperebutkan. Partai yang menang dapat meduduki kursi tersebut. Dalam jangka panjang, sistem ini hanya membuka peluang bagi dua partai besar untuk bersaing. Ketiga, ketentuan negara bagian secara sistematis menghalangi meunculnya partai ketiga atau calon presiden independent.
Amerika yang menganut sistem dua partai hanya memiliki dua partai utama yakni Partai Demokrat dan Partai Republik. Berikut penjelasan mengenai masing-masing partai :
1.      Partai Republik
Partai Republik banyak mendapat dukungan dari kalangan pengusaha dan profesional dibanding Partai Demokrat. Para pendukung partai ini terdiri dari mereka yang berpendidikan SLTA hingga universitas dan rata-rata beragama Protestan. Orang-orang kulit hitam sangat sedikit mendukung Partai Republik. Berdasarkan politik luar negerinya, Partai Republik amat mendukung superioritas militer. Partai ini juga yang menjadi pendukung utama kemenangan Nixon, Ford, dan Reagan dalam merebut posisi presiden. Partai ini juga mendapat dukungan tinggi dari kalangan berpenghasilan tinggi sedikit mengalami konflik internal. Namun, hal itu tidak berarti apa-apa, sejak awal 90-an partai ini mengalami kemajuan yang cukup pesat di kawasan selatan dan barat yang secara tradisional merupakan benteng pertahanan Partai Demokrat. Kemajuan yang diperoleh Partai Republik disebabkan antara lain, karena kepemimpinan partai selalu berada di tangan politisi moderat dan pragmatis sehingga kurang mengundang konflik.

2.      Partai Demokrat
Berbeda dengan Partai Republik, Partai Demokrat mendapat banyak dukungan dari kalangan buruh dan keluarganya, mereka berpendidikan dibawah SLTA, pemilih berkulit hitam, Yahudi, kelompok berpenghasilan rendah, kalangan liberal, pemilih muda dan beragaman Katholik. Dalam politik luar negerinya, Partai Demokrat cenderung memiliki semacam tanggung jawab untuk membela kepentingan Israel. Partai Demokrat memiliki ciri-ciri khusus yakni tempat penampungan dari beragam kelompok mulai dari kelompok kulit putih yang umumnya tinggal di kawasan suburban dan kelompok-kelompok minoritas yang umumnya tinggal di wilayah perkotaan. Perkembangan dalam 20 tahun terakhir, menarik kalangan minoritas baru untuk bergabung dengan Demokrat seperti kelompok pecinta lingkungan hidup, aktivis wanita dan kalangan gay. Perbedaan yang bsar di kalangan pemilih menimbulkan potensi konflik internal partai. Diantaranya datang dari kelompok kulit hitam yang selalu menuntut perlakuan wajar dan lebih baik.

Selain Partai Demokrat dan Partai Republik, ada yang disebut dengan Partai Ketiga. Partai ketiga atau partai selain yang dua partai utama diatas senantiasa muncul dari waktu ke waktu. Mereka berusaha ikut pemilihan. Ada beberapa jenis partai ketiga. Diantaranya adalah partai yang terbentuk oleh adanya isu tunggal (single issue parties) yang tidak mendapat tempat dalam platform kedua partai besar. Selain itu ada jenis partai ketiga lainnya, yakni splinter parties, yang muncul dari partai besar. Dalam setiap partai utama tidak jarang muncul kelompok atau tokoh yang tuntutannya tidak tersalurkan atau tersampaikan. Tokoh ini kemudian membentuk kelompok baru yang merupakan pecahan dari partai tersebut.

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada awal kemunculannya partai politik memiliki sejumlah kontroversi terutama dari kalangan pendiri Amerika yang lebih menginginkan adanya persaingan dari pada berjuang demi kebaikan bersama. Partai politik muncul sekitar tahun 1790-an dari aliran The Federalist yang dipimpin oleh Alexander Hamilton. Amerika menganut sistem dua partai yang terdiri dari 2 partai utama yakni Partai Republik dan Partai Demokrat.

Daftar Pustaka
Targonski, Rosalie.2007.Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat. Kantor Program Informasi Internasional, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Cipto, Bambang.2003.Politik dan Pemerintahan Amerika. Yogyakarta: Lingkaran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar