Pendahuluan
Partai Politik di Amerika pada awalnya kurang mendapat
respon. Partai politik dipandang sebagai sebuah hal yang berbahaya bagi
keutuhan sebuah bangsa karena lebih menekankan kepada kepentingan pribadi.
Namun, hal ini kemudian perlahan mulai hilang sesuai perkembangan zaman.
Tulisan ini akan menjelaskan mengenai sejarah perkembangan politik dan
mekanisme partai politik di Amerika.
Perkembangan Partai Politik
Para
Pendiri Bangsa Amerika (Founding Fathers)
kebanyakan kurang menyukai konsep partai politik. Mereka yakin partai akan
lebih sering atau senang bersaing satu sama lain daripada berjuang demi
kebaikan bersama. Mereka ingin tiap warga negara memilih kandidat
sendiri-sendiri tanpa adanya campur tangan organisasi. Oleh karena itu,ketika
parta politik muncul, timbul kontroversi tentang masa depan politik Amerika
jika partai politik dibiarkan tumbuh.
Perkembangan
partai politik muncul sekitar tahun 1790-an ketika muncul sebuah kelompok yang
menamakan dirinya The Federalist yang
dipimpin oleh Alexander Hamilton. Mereka mendukung pemerintah pusat yang kuat
yang menyokong kepentingan perdagangan dan industri.Partai inilah yang kemudian
menjadi cikal bakal Partai Republik. Kemudian ada partai lainnya yang dipimpin
oleh Thomas Jefferson. Partai ini anri-federalist. Mereka menyebut diri mereka Demokrat-Republikan di mana mereka menyukai republik
agraris yang terdesentralisasi dan kekuasaan pemerintah federal dibatasi. Partai
inilah yang kemudian menjadi cikal bakal Partai Demokrat saat ini.
Partai-partai
tersebut muncul karena didorong oleh beberapa faktor, salah satunya perbedaaan
persepsi mengenai sistem pemerintahan. Hamilton sangat khawatir bahwa gerakan
Jefferson yang pro-kepentingan rakyat pada akhirnya akan menghancurkan bentuk
pemerintahan nasional yang sedang berkembang dan pro-kepentingan industri. Sebaliknya,
Jefferson menuduh Hamilton sangat Monarkis dan khawatir gerakan Hamilton akan
menghancurkan prinsip federalism dan pemerintahan terbatas dan kurang
memperhatikan kepentingan kelas bawah. Isu lain yang membelah kedua partai
adalah kepentingan ekonomi mereka cenderung berbeda. Kebijaksanaan Hamilton
selaku Menteri Keuangan dalam pemerintahan Presiden George Washington lebih menguntungkan
kalangan industri. Sebaliknya, kebijakan tersebut kurang memperhatikan
kepentingan sektor pertanian yang merupakan bidang utama yang menumbuhkan
kepentingan pimpinan Jefferson.
Sistem Dua Partai
Pada
dasarnya, Amerika menggunakan sistem dua partai (two-party system). Ada sejumlah alasan mengapa Amerika menggunakan
sistem dua partai. Pertama, orang-orang Amerika kurang berminat dengan
perbedaan ideologi seperti halnya di Eropa sehingga menghasilkan cukup banyak
partai dengan perbedaan ideologi
masing-masing. Kedua, sistem pemilu yang digunakan mendorong terciptanya sistem
dua partai. Sistem pemilihan di Amerika menggunakan sistem single-member districts. Pemilihan hanya tersedia satu kursi untuk
diperebutkan. Partai yang menang dapat meduduki kursi tersebut. Dalam jangka
panjang, sistem ini hanya membuka peluang bagi dua partai besar untuk bersaing.
Ketiga, ketentuan negara bagian secara sistematis menghalangi meunculnya partai
ketiga atau calon presiden independent.
Amerika yang menganut sistem dua partai hanya memiliki
dua partai utama yakni Partai Demokrat dan Partai Republik. Berikut penjelasan
mengenai masing-masing partai :
1. Partai Republik
Partai
Republik banyak mendapat dukungan dari kalangan pengusaha dan profesional
dibanding Partai Demokrat. Para pendukung partai ini terdiri dari mereka yang
berpendidikan SLTA hingga universitas dan rata-rata beragama Protestan. Orang-orang
kulit hitam sangat sedikit mendukung Partai Republik. Berdasarkan politik luar
negerinya, Partai Republik amat mendukung superioritas militer. Partai ini juga
yang menjadi pendukung utama kemenangan Nixon, Ford, dan Reagan dalam merebut
posisi presiden. Partai ini juga mendapat dukungan tinggi dari kalangan
berpenghasilan tinggi sedikit mengalami konflik internal. Namun, hal itu tidak
berarti apa-apa, sejak awal 90-an partai ini mengalami kemajuan yang cukup
pesat di kawasan selatan dan barat yang secara tradisional merupakan benteng
pertahanan Partai Demokrat. Kemajuan yang diperoleh Partai Republik disebabkan
antara lain, karena kepemimpinan partai selalu berada di tangan politisi
moderat dan pragmatis sehingga kurang mengundang konflik.
2. Partai Demokrat
Berbeda dengan
Partai Republik, Partai Demokrat mendapat banyak dukungan dari kalangan buruh
dan keluarganya, mereka berpendidikan dibawah SLTA, pemilih berkulit hitam,
Yahudi, kelompok berpenghasilan rendah, kalangan liberal, pemilih muda dan
beragaman Katholik. Dalam politik luar negerinya, Partai Demokrat cenderung
memiliki semacam tanggung jawab untuk membela kepentingan Israel. Partai
Demokrat memiliki ciri-ciri khusus yakni tempat penampungan dari beragam
kelompok mulai dari kelompok kulit putih yang umumnya tinggal di kawasan
suburban dan kelompok-kelompok minoritas yang umumnya tinggal di wilayah
perkotaan. Perkembangan dalam 20 tahun terakhir, menarik kalangan minoritas
baru untuk bergabung dengan Demokrat seperti kelompok pecinta lingkungan hidup,
aktivis wanita dan kalangan gay. Perbedaan yang bsar di kalangan pemilih
menimbulkan potensi konflik internal partai. Diantaranya datang dari kelompok
kulit hitam yang selalu menuntut perlakuan wajar dan lebih baik.
Selain Partai
Demokrat dan Partai Republik, ada yang disebut dengan Partai Ketiga. Partai
ketiga atau partai selain yang dua partai utama diatas senantiasa muncul dari
waktu ke waktu. Mereka berusaha ikut pemilihan. Ada beberapa jenis partai
ketiga. Diantaranya adalah partai yang terbentuk oleh adanya isu tunggal (single issue parties) yang tidak
mendapat tempat dalam platform kedua partai besar. Selain itu ada jenis partai
ketiga lainnya, yakni splinter parties,
yang muncul dari partai besar. Dalam setiap partai utama tidak jarang muncul kelompok
atau tokoh yang tuntutannya tidak tersalurkan atau tersampaikan. Tokoh ini
kemudian membentuk kelompok baru yang merupakan pecahan dari partai tersebut.
Kesimpulan
Berdasarkan
penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada awal kemunculannya partai
politik memiliki sejumlah kontroversi terutama dari kalangan pendiri Amerika
yang lebih menginginkan adanya persaingan dari pada berjuang demi kebaikan
bersama. Partai politik muncul sekitar tahun 1790-an dari aliran The Federalist
yang dipimpin oleh Alexander Hamilton. Amerika menganut sistem dua partai yang
terdiri dari 2 partai utama yakni Partai Republik dan Partai Demokrat.
Daftar Pustaka
Targonski,
Rosalie.2007.Garis Besar Pemerintahan Amerika Serikat. Kantor Program Informasi
Internasional, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.
Cipto,
Bambang.2003.Politik dan Pemerintahan Amerika. Yogyakarta: Lingkaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar