Pendahuluan
Pemikiran politik timur berbeda dari pemikiran politik barat. Secara
keseluruhan pemikir-pemikir politik barat mempertahankan pemahaman yang sama
yakni pemahaman atas peradaban mereka. Sedangkan politik timur pada umumnya
selalu bersumber dari pandangan religius, moral serta tingkah laku yang ada
pada diri orang timur tersebut.
Sejak
dahulu, dunia timur telah menghasilkan banyak penemuan-penemuan yang berguna di
dalam bidang ilmu pengetahuan. Negara-negara di kawasan timur juga dikenal
sebagai sumber peradaban besar dunia dan sumber agama serta pandangan
moral-etis tentang manusia dan dunia. Banyak orang-orang di dunia barat yang
mencari pencerahan, ketenangan, kebijaksanaan dan keseimbangan hidup di dunia
timur yang dikenal memiliki sifat religius, mitis-magis, kosmis dan sosial
serta moral etis.
Pemikiran
di dunia timur lebih ditekankan kepada intuisi dan perasaan juga penekanan
lebih pada hidup batiniah, spiritual dan mistis. Orang timur lebih kepada
keinginan untuk mencapai kebijaksanaan dan kebaikan hidup. Oleh karena itu
orang timur kurang menyukai konflik, pertentangan dan kompetisi.
Pengertian Pemikiran Politik
Pemikiran politik
merupakan bagian dari ilmu politik yang lebih mengkhususkan kepada nilai, norma
dan etika. Pemikiran politik cukup erat kaitannya dengan filsafat dan sejarah
politik sejak zaman dahulu hingga sekarang.
Pemikiran politik juga dapat dikatakan sebagai suatu pemahaman yang
berkaitan dengan keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki seseorang tentang bagaimana
sikapnya terhadap suatu kejadian politik yang dihadapinya sehingga menentukan
prilaku politiknya. Suatu pemikiran seringkali dijadikan sebagai
patokan atau landasan setiap kegiatan yang dilakukan manusia. Dasar dari
pemikiran politik adalah keyakinan akan adanya suatu pola tata tertib sosial
politik yang ideal. Pemikiran politik seringkali dipengaruhi oleh
kejadian-kejadian dan pengalaman-pengalaman dalam masyarakat di mana ia berada,
dan sering harus mengadakan kompromi dan perubahan-perubahan yang cukup luas.
Tokoh-Tokoh Sentral Dalam Pemikiran Politik Timur
a.
Confusius
Confusius merupakan salah satu tokoh yang
berpengaruh dalam politik timur. Confusius memperkenalkan ajaran Confusianisme
yang masih dianut hingga sekarang. Confusius berisikan ajaran menyangkut cara
hidup dalam tatanan pribadi maupun sosial. Topik utama yang dibahasnya adalah
etika dan politik. Hanya sedikit spekulasi tentang makna dan kodrat hidup.
Confusius merupakan orang pertama yang merumuskan kenyataan mengenai masyarakat
yang seharusnya bertindak demi kepentingan semua anggotanya dan bukan digunakan
sebagai alat bagi penguasa. Selama hidupnya, ia tak diberi kesempatan untuk
mendiskusikan pemikirannya tersebut sehingga pemikirannya tersebut tetap
bersifat praktis. Menurut Confusius yang perlu diubah itu hanya tujuan dari
masyarakat tersebut tanpa perlu merubah masyarakatnya. Para penguasa seharusnya
menjalankan pemerintah dan para pegawai pemerintahan harus menjalankan tugasnya
sesuai dengan seharusnya.
Confusius hidup pada masa Dinasti Chou yang
memiliki kemajuan yang cukup pesat namun penuh dengan kekejaman. Para pejabat
bertindak sewenang-wenang tanpa memikirkan rakyat, mereka menyalahgunakan
kekuasaan demi kepentingan pribadi. Confusius yang pada masa itu hidup dalam
kemiskinan sangat mengerti akan penderitaan rakyat.
Sebagai wujud kepeduliannya Confusius mendirikan
sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan abdi negara yang bisa menyebarkan
gagasan-gagasan sosial dan politiknya. Ia juga menghargai adanya sistem kelas
yang ada didalam sistem politik, yang pada masa itu pendidikan hanya untuk
orang-orang kelas atas, tetapi sekolah yang didirikan Confusius tidak memiliki
sistem seperti itu sehingga banyak murid Confusius yang berasal dari kelas
bawah. Melalui pendidikan yang diberikannya, Confusius berharap murid-murid
yang dihasilkannya kelak dapat mengembalikan pemerintahan yang pada waktu itu
telah rusak
Dalam ajaran Confusius, tiga hal pokok yang harus
ada dalam diri orang besar adalah tidak memiliki kecemasan, keraguan serta
ketakutan. Keutamaan pokok adalah kejujuran dan keterbukaan, keterlibatan
seluruh diri dalam pelaksanaan sopan santun dan perbuatan universal, bertindak
sopan santun dan beradap.
Pemikiran politik Confusius hingga saat ini masih
banyak diterapkan, tidak hanya di Cina tetapi juga negara-negara di dunia
barat, yang mana ajaran-ajarannya memiliki banyak pesan moral mengenai keadilan
dalam kesejahteraan rakyat.
b.
Mahatma Gandhi
Gandhi amat berpengaruh dalam kehidupan politik di
India. Pemikiran politik Gandhi dikenal dengan nama satyagraha atau setia pada kebenaran. Menurutnya orang harus
berpegang teguh pada kebenaran tanpa peduli oleh adanya bahaya. Kebenaran
sering terbelenggu dalam diri manusia dan menghalangi manusia untuk dapat
mewujudkan diri sepenuhnya. Ada tiga prinsip yang ia pegang, yakni kebenaran,
ahimsa (non-violence) dan juga kekang diri. Baginya kejahatan tidak boleh
dilawan dengan kejahatan melainkan dengan kebaikan. Ada 2 aspek dalam
Satyagraha yakni menolak untuk bekerjasama dengan kejahatan serta ketidaktaatan
pada undang-undang negara yang tidak adil. Gandhi juga adalah seorang yang
tidak membuat batas antara hidup doa dan tindakan atau perbuatan sehari-hari,
antara agama dan politik.
Sumber Rujukan :
Kebung, Konrad, Filsafat Berpikir Orang Timur (Indonesia, Cina dan India),
Prestasi Pustaka Jakarta, 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar