Pendahuluan
Ulil Amri merupakan pemimpin dalam
Islam. Ulil Amri merupakan sosok pemimpin yang harus ditaati dan diteladani
oleh umat muslim. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Ulil Amri dan
kedudukannya, berikut akan dijelaskan secara ringkas.
Kedudukan Ulil Amri (Imam/Pemimpin)
Secara sederhana, Ulil Amri berarti pemimpin
muslim atau pemimpin mukmin dan tidak terlepas dari khalifah/daulah/darus
Islam. Ada dua pendapat besar di kalangan kaum muslimin sejak ditinggal
Nabi saw hingga sekarang – dan agaknya akan berlanjut terus hingga datangnya
Imam Mahdi as – mengenai ulil amri yang kita wajib taati itu. Pendapat pertama
mengatakan ulil amri adalah para pemimpin bagi umat Islam yang penetapannya
dilakukan oleh manusia, yaitu melalui bai’at dari umat Islam. Bahkan ada di
antara penganut paham pertama ini yang berpendapat bahwa para pemimpin
negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim itu sebagai ulil amri. Hal ini,
agaknya karena pada saat ini tidak ada seorangpun yang disepakati oleh seluruh
muslimin untuk menjadi pemimpin tunggal umat.
Di lain pihak, pendapat kedua meyakini bahwa ulil amri itu
adalah para pemimpin tertinggi umat yang ditetapkan dan diangkat langsung oleh
Allah swt. Setiap ulil amri menjadi pemimpin umat pada zamannya masing-masing,
sejak Rasul saw wafat hingga dunia ini berakhir nanti. Ada ulil amri yang
diakui sebagian besar masyarakat sehingga menjadikan mereka sekaligus sebagai
pemimpin politik umat, tapi banyak pula yang ditolak oleh sebagian besar umat
yang ternyata lebih memilih orang-orang yang bukan ulil amri sebagai pemimpin
politiknya. Singkatnya, Allah swt selalu menetapkan dan memberikan
pemimpin-pemimpin bagi manusia, tapi kebebasan manusia membuat mereka boleh
memilih untuk mengikuti dan mentaati pemimpin-pemimpin yang ditetapkan Allah
itu atau menolak mereka. Tentu saja, bukti-bukti atas kepemimpinan mereka yang
ditetapkan Allah itu pun telah Allah berikan secara jelas kepada manusia.
Apapun pilihan manusia, semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah
swt di hari pengadilan nanti.
Ulil Amri dalam Islam harus memenuhi
syarat-syarat yang telah digariskan oleh ajaran agama. Penjelasan itu terapat
dalam surat An-Nisa : 59 “ Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
(menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan
dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada
kamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai
orang-orang yang beriman taatilah Allah dan Rasul (Nya) dan Ulil Amri diantara
kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia
kepada Allah (Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih akibatnya.”
Jadi pada ayat diatas dapat disimpulkan
bahwa terdapat beberapa syarat kepemimpinan dalam Islam antara lain: amanah,
yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan kewenangan yang diemban, adil, yaitu mampu
menempatkan segala sesuatu secara profesional dan tepat, taat kepada Allah dan
menjadikan Quran dan sunnah sebagai referensi utama.
Ulil Amri atau pemimpin memiliki
kedudukan yang tinggi. Mereka menempati martabat yang luhur dan mulia.
Syariat menganugerahi mereka berkaitan dengan kekuasaan dan tugas mereka yang
memiliki keluhuran. Selain, tentunya terkait tanggung jawabnya yang demikian
besar. Karenanya, mereka diberi gelar kedudukan dalam keimamahan yang
menggantikan nubuwah dalam menjaga agama dan politik dalam urusan dunia.
Sesungguhnya, seseorang tidak akan mampu mengendalikan
kekuasaan kecuali dengan kekuatan dan keteguhan kepemimpinan. Jika syariat
tidak memberikan padanya apa yang terkait tabiat amal, yaitu individu yang
menghormati dan mengagungkannya, sungguh akan menjadi batu ujian bagi manusia.
Apalagi jika mereka tidak mampu mengendalikannya. Akibatnya akan timbul bencana
dan kekacauan di masyarakat umum, lenyaplah berbagai kemaslahatan, timbulnya
kerusakan dunia dan telantarnya kehidupan beragama.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa Ulil Amri merupakan imam atau pemimpin bagi umat muslim. Ada criteria
bagi Uli Amri seperti yang tercantum dalam Al-Quran yakni amanah, adil dan taat
kepada Allah SWT dan menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidupnya.
Ulil Amri atau pemimpin memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki martabat
yang luhur dan mulia karena dianugerahi kekuasaan untuk memimpin urusan
duniawi.
Daftar Pustaka
Jafri, Syed Hussain Mohammad.2003.Moralitas Politik
Islam.Jakarta: Pustaka Zahra
Awaluddin dan Basri.2010.Buku Ajar Pendidikan Agama
Islam Di Perguruan Tinggi Umum Untuk Pengembangan Kepribadian.Pekanbaru:
Pusbangdik Universitas Riau
Tidak ada komentar:
Posting Komentar