Selasa, 13 November 2012

SISTEM NEGARA ISLAM (KEDUDUKAN ULIL AMRI)


Pendahuluan
Ulil Amri merupakan pemimpin dalam Islam. Ulil Amri merupakan sosok pemimpin yang harus ditaati dan diteladani oleh umat muslim. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Ulil Amri dan kedudukannya, berikut akan dijelaskan secara ringkas. 

Kedudukan Ulil Amri (Imam/Pemimpin)
Secara sederhana, Ulil Amri berarti pemimpin muslim atau pemimpin mukmin dan tidak terlepas dari khalifah/daulah/darus Islam. Ada dua pendapat besar di kalangan kaum muslimin sejak ditinggal Nabi saw hingga sekarang – dan agaknya akan berlanjut terus hingga datangnya Imam Mahdi as – mengenai ulil amri yang kita wajib taati itu. Pendapat pertama mengatakan ulil amri adalah para pemimpin bagi umat Islam yang penetapannya dilakukan oleh manusia, yaitu melalui bai’at dari umat Islam. Bahkan ada di antara penganut paham pertama ini yang berpendapat bahwa para pemimpin negara-negara yang mayoritas penduduknya muslim itu sebagai ulil amri. Hal ini, agaknya karena pada saat ini tidak ada seorangpun yang disepakati oleh seluruh muslimin untuk menjadi pemimpin tunggal umat.

Di lain pihak, pendapat kedua meyakini bahwa ulil amri itu adalah para pemimpin tertinggi umat yang ditetapkan dan diangkat langsung oleh Allah swt. Setiap ulil amri menjadi pemimpin umat pada zamannya masing-masing, sejak Rasul saw wafat hingga dunia ini berakhir nanti. Ada ulil amri yang diakui sebagian besar masyarakat sehingga menjadikan mereka sekaligus sebagai pemimpin politik umat, tapi banyak pula yang ditolak oleh sebagian besar umat yang ternyata lebih memilih orang-orang yang bukan ulil amri sebagai pemimpin politiknya. Singkatnya, Allah swt selalu menetapkan dan memberikan pemimpin-pemimpin bagi manusia, tapi kebebasan manusia membuat mereka boleh memilih untuk mengikuti dan mentaati pemimpin-pemimpin yang ditetapkan Allah itu atau menolak mereka. Tentu saja, bukti-bukti atas kepemimpinan mereka yang ditetapkan Allah itu pun telah Allah berikan secara jelas kepada manusia. Apapun pilihan manusia, semuanya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah swt di hari pengadilan nanti.

Ulil Amri dalam Islam harus memenuhi syarat-syarat yang telah digariskan oleh ajaran agama. Penjelasan itu terapat dalam surat An-Nisa : 59 “ Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum diantara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepada kamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. Hai orang-orang yang beriman taatilah Allah dan Rasul (Nya) dan Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikan ia kepada Allah (Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih akibatnya.”

Jadi pada ayat diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa syarat kepemimpinan dalam Islam antara lain: amanah, yaitu bertanggung jawab dengan tugas dan kewenangan yang diemban, adil, yaitu mampu menempatkan segala sesuatu secara profesional dan tepat, taat kepada Allah dan menjadikan Quran dan sunnah sebagai referensi utama.

Ulil Amri atau pemimpin memiliki kedudukan yang tinggi. Mereka menempati martabat yang luhur dan mulia. Syariat menganugerahi mereka berkaitan dengan kekuasaan dan tugas mereka yang memiliki keluhuran. Selain, tentunya terkait tanggung jawabnya yang demikian besar. Karenanya, mereka diberi gelar kedudukan dalam keimamahan yang menggantikan nubuwah dalam menjaga agama dan politik dalam urusan dunia.

Sesungguhnya, seseorang tidak akan mampu mengendalikan kekuasaan kecuali dengan kekuatan dan keteguhan kepemimpinan. Jika syariat tidak memberikan padanya apa yang terkait tabiat amal, yaitu individu yang menghormati dan mengagungkannya, sungguh akan menjadi batu ujian bagi manusia. Apalagi jika mereka tidak mampu mengendalikannya. Akibatnya akan timbul bencana dan kekacauan di masyarakat umum, lenyaplah berbagai kemaslahatan, timbulnya kerusakan dunia dan telantarnya kehidupan beragama.

Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Ulil Amri merupakan imam atau pemimpin bagi umat muslim. Ada criteria bagi Uli Amri seperti yang tercantum dalam Al-Quran yakni amanah, adil dan taat kepada Allah SWT dan menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman hidupnya. Ulil Amri atau pemimpin memiliki kedudukan yang tinggi dan memiliki martabat yang luhur dan mulia karena dianugerahi kekuasaan untuk memimpin urusan duniawi.

Daftar Pustaka
Jafri, Syed Hussain Mohammad.2003.Moralitas Politik Islam.Jakarta: Pustaka Zahra
Awaluddin dan Basri.2010.Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi Umum Untuk Pengembangan Kepribadian.Pekanbaru: Pusbangdik Universitas Riau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar