Sabtu, 17 November 2012

SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL, TINGKAT ANALISIS DAN UNIT ANALISIS HUBUNGAN INTERNASIONAL


Pendahuluan
    Hubungan Internasional secara umum tidak hanya membahas mengenai semua hubungan antar-negara saja, tetapi juga mencakup unsur-unsur ekonomi, sosial, budaya, hankam, dan sebagainya. Hubungan Internasional dipengaruhi oleh perkembangan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan intelektual maupun politik. Sejak berakhirnya Perang Dunia II, ilmu hubungan internasional telah mengalami banyak perkembangan yang dan penuh dengan kemajuan-kemajuan. Pada kurun waktu inilah orang menemukan banyak konsep-konsep, model-model, teori-teori dan wilayah-wilayah penelitian baru dalam Ilmu Hubungan Internasional.

Sejarah Hubungan Internasional
         Sejarah Hubungan Internasional diperkirakan berawal setelah terjadinya Perjanjian Westphalia pada tahun 1648 dimana pada masa itu mulai dikembangkannya sistem negara modern. Perjanjian Westphalia telah mengubah bentuk tatanan pemerintahan yang pada masa itu didasarkan pada hirarki yang tidak jelas, menjadi bentuk legal tentang kedaulatan dimana penguasa-penguasa yang tidak sah tidak dapat menguasai suatu wilayah.

     Setelah Perang Dunia I usai, ilmu Hubungan Internasional mulai berkembang di universitas-universitas di Amerika sebagai bentuk  ketakutan akan perang. Ilmu Hubungan Internasional yang berkembang pada masa itu menggunakan pendekatan idealis yakni memandang perang sebagai suatu kecelakaan dan dosa yang diakibatkan tidak adanya suatu lembaga yang bisa menangani hal tersebut. Hal-hal yang juga muncul pada masa itu adalah teori mengenai hukum internasional dan organisasi-organisasi internasional.

             Perkembangan Hubungan Internasional berkembang sangat pesat setelah berakhirnya Perang Dunia II, yang pada saat itu banyak sarjana-sarjana muda yang menamakan dirinya “realis” sebagai bentuk penolakan terhadap paham idealis. Mereka mengemukakan pendapat bahwa hanya politik yang didasarkan pada kekuatan (power) akan memberikan setitik harapan untuk terciptanya keamanan global, mereka tidak menemukan kesulitan untuk mengalahkan sisa tradisi pemikiran idealis. Namun pertentangan keras antara kaum idealis dengan kaum realis ini berlanjut terus dan cukup menarik perhatian.
          Pada tahun 1950 hingga 1960 terjadi perubahan dalam studi politik dan hubungan internasional di Amerika Serikat yang dikenal dengan gerakan revolusi behavioralisme. Gerakan ini mendorong studi hubungan internasional ke arah penciptaan teori yang bersifat eksplanatoristikal dan prediktif. Kontribusi yang diberikan oleh aliran ini ialah keyakinan bahwa hubungan internasional dijadikan sebagai suatu bidang studi yang menekankan pada konsep-konsep internasional dan masalah yang tidak hanya berupa ilmu politik namun juga ilmu-ilmu sosial lainnnya.
          Pada pertengahan tahun 1980an, ilmu hubungan internasional berkembang menjadi suatu ilmu tentang interaksi yang terjadi diantara negara-negara di dunia dan juga studi mengenai aktor hubungan internasionak yang berpengaruh terhadap kehidupan negara-negara di dunia. 

Tingkat Analisis dan Unit Analisis Hubungan Internasional
          Dalam hubungan internasional, unit dan tingkat analisis mempunyai pengaruh terhadap individu, khususnya aktor-aktor yang membuat keputusan. Aktor-aktor tersebut diperankan oleh negara-negara atau individu-individu yang memiliki prilaku yang dapat disebut sebagai eksplanasi. Proses analisis berkaitan erat dengan masalah yang diarahkan mengenai memahami fenomena atau persitiwa-peristiwa politik dalam hubungan internasional. Jawabannya akan terletak pada unit analisisnya yakni prilaku yang yang dieksplanasikan dan dampaknya terhadap unit analisis yang hendak diamati.
          Untuk menjelaskan bagaimana hubungan unit dan tingkat analisis secara, dapat dituangkan dalam tiga tingkatan yakni :
-          Individu dan Kelompok
-          Negara dan Bangsa
-          Sistem Regional dan Sistem Global
Menurut J. David Singer ada enam tingkat analisis yang ada dalam studi hubungan internasional, yakni :
a.    Individual decision makers
b.    Role of decisions maker
c.    Structur of government
d.   International relations
e.    International system (the world system)

Secara umum, tingkat analisa yang paling komprehensif dapat dibagi menjadi :
a.    Individu
b.    Kelompok Individu
c.    Negara-Bangsa
d.   Kelompok negara-negara dalam suatu kawasan
e.    Sistem global

Salah satu permasalahan dalam menganalisis hubungan internasional ialah bagaimana memilih atau menentukan tingkat analisis dan unit analisis yang cocok. Hal ini disebabkan oleh adanya perbedaan-perbedaan tajam terhadap persepsi atau perspektif yang digunakan. Pada umumnya ada dua cara menentukan tingkat analisa yang efektif dalam membuat keputusan. Yang pertama ialah, teori atau prakonsepsi tentang fenomena yang hendak dianalisa, dan yang kedua ialah tujuan analisa atau penelitian tersebut. Penjelasan yang dihasilkan oleh suatu fenomena sangat dipengaruhi oleh tingkat analisa yang dipilihnya.

Kesimpulan
Setelah terjadinya Perjanjian Westphalia, masyarakat internasional mulai menyadari bahwa pentingnya suatu ilmu untuk mengatur hubungan-hubungan antar satu wilayah dengan wilayah lain. Maka sejak saat itu dimulailah pemikiran-pemikiran mengenai hubungan internasional. Hubungan Internasional mulai berkembang pesat setelah terjadinya Perang Dunia II dimana mulai banyak bermunculan sarjana-sarjana muda ilmu hubungan internasional yang memiliki pemikiran kritis tentang konsep hubungan internasional yang lebih modern.

Dalam menganalisa hubungan internasional diperlukan tingkatan-tingkatan analisa yang bertujuan untuk memudahkan para ahli studi hubungan internasional untuk mengetahui permasalahan-permasalahan menngenai suatu fenomena dan peristiwa-persitiwa politik.

Sumber Rujukan
Couloumbus, Theodore A. dan James H. Wolfe.1999.Pengantar Hubungan Internasional Keadilan dan Power.Jakarta: Penerbit Putra A. Bardin
Perwita, Anak Agung Banyu dan Yanyan Mochamad Yani.2005.Pengantar Hubungan Internasional.Bandung:PT. Remaja Rosda Karya
Masoed, Mochtar. 1990. Ilmu Hubungan Internasional. Jakarta:LP3ES.
Sitepu, P. Antonius.2011. Studi Hubungan Internasional. Jakarta :Graha Ilmu,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar